Lsatu.net, Surabaya – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi mengklaim Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 yang bakal diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 19-21 November, bisa menjawab tantangan Presiden Prabowo soal Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia bisa masuk Top 100 universitas terbaik dunia.
“Salah satu perkembangan terbaru dalam program yang dijalankan menunjukkan keunikannya tersendiri,” ujarnya di Surabaya, Senin (17/11/2025).
Di sisi lain, lanjut Khairul, sejumlah capaian dari sektor lain juga memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. “Jika seluruh perkembangan ini berhasil dikonsolidasikan, dampaknya akan lebih kuat dan signifikan bagi peningkatan kualitas program secara keseluruhan,” ucapnya.
Dikonfirmasi mengenai trend progres perguruan tinggi di Indonesia saat ini bagaimana, Khairul menjawab, hingga evaluasi terakhir tercatat adanya peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Khairul berharapan, capaian positif tersebut dapat terus ditingkatkan ke depannya, sekaligus mendorong munculnya berbagai inovasi serta perubahan positif lain yang mampu memperkuat kualitas layanan dan kegiatan yang sedang dijalankan.
“Ke depan kita ingin perkembangan ini terus tumbuh dan membawa perubahan lain yang semakin meningkatkan kualitas,” ujarnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto ingin Universitas Indonesia (UI) masuk dalam jajaran Top 100 universitas terbaik dunia atau QS World University Rangkings.
Dia pun memberi target kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto untuk menjadikan UI salah satu dari 100 universitas terbaik di dunia.
“Tapi Menteri Dikti, Sains dan Wamendikbud, saya minta top 100. Bisa? Bisa?” kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna 1 tahun pemerintahan di Istana Negara Jakarta, Senin (20/10/2025).
Dia mengapresiasi UI untuk kali pertamanya masuk Top 200 universitas terbaik dunia. Prabowo berharap nantinya universitas terbaik di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dapat masuk jajaran Top 100 atau 200 QS World Rangkings.
“Juga kita berterima kasih, mengucapkan selamat, untuk pertama kalinya Universitas Indonesia tembus top 200 QS ranking universitas. Top 200,” tuturnya.
“Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS dan sebagainya,” sambung Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo memamerkan program Sekolah Unggulan Garuda yang khusus diperuntukkan bagi siswa yang memiliki prestasi luar biasa dan di atas rata-rata. Sekolah ini dibangun untuk mencetak generasi unggul yang mampu mengelola kekayaan Indonesia.
“Kita punya mineral-mineral kritis, kita punya mineral-mineral yang disebut rare earth, tapi kita harus punya para ilmuwan, para scientist, para experts, pakar yang mampu mengelola kekayaan-kekayaan kita. Kita tidak boleh dibohongi lagi oleh bangsa-bangsa lain,” jelas Prabowo.
“Jadi kita bikin sekolah unggulan yang kita beri nama SMA Garuda. Dan ini rencananya 10 dan ada juga kurang lebih 14 yang sudah ada, sekolah unggulan, yang kita integrasikan kepada program ini,” imbuh dia.
Menurut dia, Sekolah Garuda memakai kurikulum berstandar internasional atau International Baccalaureate. Dengan kurikulum ini, Prabowo berharap lulusan Sekolah Garuda dapat diterima di universitas terbaik dunia, seperti Harvard University, Oxford University, hingga Massachusetts Institute of Technology (MIT).
“Sistem IB. Berarti lulusan itu bisa diterima di universitas mana pun di dunia yang terbaik. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia: Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya. Sekarang itu ditangani oleh Profesor Stella (Wamendiktisaintek),” pungkas Prabowo. (AN)



